Pages

Sunday, February 10, 2008

Tutorial Encoding Anime

Buat para pecinta anime, pasti udah ga asing lagi dengan ekstensi file-file anime yang ditonton. Ekstensi yang sering dipakai tentu saja paling banyak adalah .avi, namun buat orang-orang yang suka mengoleksi anime yang sudah ditonton hal ini tentu saja menimbulkan sedikit masalah. Memang file yang berekstensi .avi mempunyai kualitas yang bagus namun hal tersebut harus dibayar dengan ukurannya yang cukup besar (sekitar 150-250 mb untuk anime berdurasi ±24 menit).

Salah satu untuk mengatasi hal ini adalah dengan meng-encode (baca:mengkompres) file .avi tersebut ke dalam format lain. Pada prinsipnya, encoding merupakan proses transfer informasi dari satu format ke bentuk format yang lain (wiki), namun dalam dunia video/anime, encoding file biasanya diidentikkan dengan proses compressing (memperkecil ukuran file) yang memang secara langsung mengubah ekstensi (format) dari file yang bersangkutan. Proses kompresi video secara umum serupa dengan proses file-file yang lain (ingat WinRAR atau WinZip ??), namun proses kompresi video ini menggunakan algoritma yang cukup berbeda dan dilakukan frame per frame. Oleh karena itu, kompresi video ini memakan waktu yang terbilang relatif cukup lama (selain disebabkan oleh ukuran filenya yang cukup besar).

Pada tulisan kali ini, saya akan mencoba memberikan semacam tutorial (haha ^^) dalam melakukan proses kompresi video dengan menggunakan 2 software yang sering saya gunakan sehari-hari. Untuk software pertama adalah dengan menggunakan Easy Real Media Producer dan yang kedua menggunakan TvLx264.

Sebelum saya memulai lebih jauh, ada beberapa hal yang harus saya jelaskan terlebih dahulu terutama mengenai format video yang nantinya akan dipakai. Untuk ERMP sendiri akan meng-encode file-file .avi menjadi bentuk format .rmvb. Bentuk RMVB ini merupakan kepanjangan dari Real Media Variable Bitrate, karena memang file yang dihasilkan dari proses kompresi mempunyai bitrate yang tidak tetap dan bervariasi tergantung dari setting yang kita gunakan. Format RMVB ini diciptakan untuk proses transfer file di internet (upload/download) yang lebih mudah dilakukan ketimbang dalam format AVI. Kemudian untuk software TvLx264 akan meng-encode file menjadi format MKV. Format MKV ini sendiri terbilang cukup baru dan merupakan generasi setelah RMVB. Untuk detail mengenai format ini dapat dilihat disini. Pada intinya, format matroska ini bukan lah format sebuah video, melainkan semacam container yang memuat file video dan audio ke dalam satu tempat.


Untuk menggunakan ERMP sendiri sebenarnya cukup mudah karena sudah berbentuk GUI. Untuk versi ERMP yang saya gunakan adalah ERMP v1.94. Setelah anda mendapatkan installernya di link yang saya tuliskan diatas, silahkan install seperti biasa. Kemudian pilih Easy Real Media Producer di Start Menu untuk memulai program. Selanjutnya pilih bagian setting untuk memula pengaturan yang diperlukan.
Pada intinya pengaturan yang akan dilakukan disini bertujuan untuk mendapatkan file sekecil mungkin dengan kualitas sebagus mungkin. Default setting dari ERMP sendiri sebenarnya sudah cukup bagus, namun berdasarkan pengalaman saya, pengaturan yang penting biasanya terletak pada penggunaan CBR (Constant BitRate) atau VBR (Variable BitRate).
Saya biasanya menggunakan setting VBR dengan max bitrate sebesar 900 Kbps dengan average bitrate 300 Kbps untuk mendapatkan file berukuran 60-80 Mb dari sebelumnya yang berukuran 150Mb ++ (namun hal ini tergantung juga dari file yang akan di-encode).
Anda juga dapat mengatur pada bagian Global untuk penggunaan CPU yang diinginkan. Pilih High untuk mempercepat proses encoding (dengan konsekuensi komputer anda akan menjadi sangat lambat ^^).
Kemudian setelah anda selesai melakukan pengaturan yang diperlukan, klik OK dan tinggal add file yang anda inginkan. Format file yang disupport oleh ERMP ini adalah .avi. Anda dapat menambahkan file lebih dari satu tentu saja (proses kompresi dilakukan secara berurutan). Selanjutnya klik start untuk memulai proses encoding dan tinggal tunggu hasilnya. Secara default file hasil encoding akan disimpan di folder yang sama dengan file asalnya.

Untuk penggunaan software yang kedua (TvLx264) agak rumit (karena tidak berbentuk GUI), namun sebenarnya cukup mudah apabila anda sudah mengerti dasarnya ^^. Setelah anda mendapatkan file installernya, silahkan anda install seperti biasa.
Dalam proses install, anda akan diminta untuk mengatur letak folder "source" dan "destination". Folder "source" adalah folder tempat anda meletakkan file yang ingin anda encode, dan folder "destination" adalah folder tempat TvLx264 meletakkan file hasil encode.
Setelah anda selesai menginstall, buka file settings dari start menu untuk melakukan beberapa pengaturan. Cari baris bernama "priority=i" dan ganti menjadi "priority=h". Hal ini untuk membuat TvLx264 menggunakan seluruh resources CPU anda (untuk proses encoding yang lebih cepat).
Kemudian pada baris "threads=1" anda dapat mengatur jumlah threads yang akan digunakan oleh TvLx264. Apabila anda memiliki prosesor dengan Dual Core, saya sarankan anda mengubah angka 1 menjadi 3 atau 4 (tergantung sejauh mana kemampuan prosesor anda). Metode yang saya gunakan dalam menentukan angka ini adalah coba-coba, dimana saya naikkan secara bertahap dan kemudian saya lihat pada Task Manager tingkat aktivitas CPU saya. Usahakan agar aktivitas CPU yang didapat 100% (untuk proses encoding yang lebih cepat).
Setelah selesai dengan bagian settings, save dan tutup file tersebut. Selanjutnya letakkan file yang ingin anda encode kedalam folder source. TvLx264 ini men-support baik file AVI maupun MKV lainnya (yang berukuran besar). Kemudian klik icon TvLx264 pada Start Menu (jangan yang dari Shortcut di Desktop) untuk memulai proses encoding. Apabila sudah muncul icon TvLx264 di pojok kanan desktop bar anda berarti proses encoding telah dimulai.
Anda dapat melihat prosesnya secara detail dengan double-click pada icon tersebut dan akan muncul semacam DOS-window. Jangan tutup window tersebut setelah anda memunculkannya karena hal tersebut berarti akan menutup program TvLx264 (kecuali jika anda memang ingin menghentikan proses encoding). Namun jangan khawatir, software TvLx264 ini cukup smart untuk melanjutkan proses encoding yang terhenti, cukup dengan meng-click icon TvLx264 pada Start Menu untuk melanjutkan proses encoding kembali.

Secara umum software ERMP memang lebih mudah digunakan daripada software TvLx264, namun dari segi kehandalan dan fleksibilitas, TvLx264 jauh lebih baik daripada ERMP. Selain format file yang disupport jauh lebih banyak, ukuran file yang dihasilkan oleh TvLx264 relatif lebih kecil dengan kualitas gambar yang sama dengan file hasil ERMP. Selain itu, proses encoding yang dilakukan oleh TvLx264 cukup cepat bila dibandingkan dengan ERMP (dengan pengaturan yang tepat). Sebagai bahan perbandingan, saya membutuhkan hanya sekitar 20-30 menit untuk meng-encode file AVI berukuran 175 Mb dengan menggunakan TvLx264, dan ukuran file yang dihasilkan sekitar 50 Mb. Dengan ERMP, dibutuhkan waktu ±1 jam dengan ukuran file yang dihasilkan sekitar 75-80 Mb.

Demikian tulisan saya kali ini, semoga bermanfaat bagi anda semua, terutama para pecinta anime ^^. Apabila ada pertanyaan silahkan cantumkan di bagian comment.

4 comments:

Dasrinal said...

mas udah aku coba downlod tvlx264, tapi kok ukurannya cuma 1 KB.gimana sih cara downloadnya?

Anonymous said...

http://www.indowebster.com/TVL_x264.html

Dasrinal said...

Thanx ya mas udah di upload Tvlx264 nya. kalo ado tip-tip penggunaannya ditulis ya mas

Anonymous said...

Well written article.